*70 Tahun Brigade PII : Sebuah Sejarah Panjang*
*Oleh : Thufail Langlang Tambosay - Komandan Brigade PII Jawa Tengah*
Sejak Pelajar Islam Indonesia (PII) didirikan pada tanggal 4 Mei 1947, PII berkomitmen untuk menjadi bagian dari mata rantai perjuangan umat islam untuk meneggakkan syariat islam yang sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh segenap kader PII
yang kemudian dituangkan menjadi sebuah tujuan bersama yaitu “kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan islam bagi segenap rakyat Indonesia dan umat manusia”. Tepat tanggal 6 November 1947 resmi didirikan Badan Otonom Brigade PII (BPII), pada awal pembentukannya, Badan Otonom ini ditujukan untuk menyalurkan bakat-bakat kemiliteran kader-kader PII, tujuan ini berkaitan dengan kondisi bangsa Indonesia yang sedang berusaha mempertahankan kemerdekaan dari ancaman kembalinya kolonialisme belanda yang terbukti adanya agresi militer belada ke II tahun 1948 yang diawali dengan serangan di Yogyakarta yang saat itu menjadi Ibu Kota Indonesia. BPII juga ikut serta melawan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di madiun yang kemudian saat itu komadan BPII Surjo Sugito gugur dalam pertempuran melawan PKI. Sejak tahun 1963 BPII mulai merintis untuk bekerjasama dengan ABRI atau purnawirawan ABRI yang pada latihan-latihan ini mengarah pada latihan intelejen untuk menghadapi aksi-aksi yang dilakukan oleh PKI. BPII sebagai garda terdepan untuk membantu militer dalam memberantas PKI sebagai musuh Negara. Karena gerakan BPII inilah PKI pernah membantai kader-kader PII pada tanggal 13 januari 1965 yang sedang melaksanakan training di desa Kanigoro pada waktu shubuh, pada peristiwa ini kader-kader PII dibantai lalu memukuli seorang kiayi dan guru serta menginjak-injak kitab suci Al-Qur’an, pembantaian ini kemudian dikenal oleh kader-kader PII dengan sebutan peristiwa Kanigoro.
Sebagai langkah konskwensi atas penolakan PII terhadap UU tahun 1985 tentang ormas yang mengharuskan mencantumkan pancasila sebagai azas tunggal. Dimana UU tersebut mengatur seluruh organisasi kemasyarakatan maupun partai diwajibkan menggunakan pancasila sebagai azasnya. Penolakan PII dikarenakan hanya islam yang patut dijadikan pedoman. Akibat keteguhan prinsip tersebut PII dianggap sebagai organisasi yang illegal oleh pemerintah, sehingga tepat pada tanggal 10 Desember 1987 terbit SK Mendagri tentang pemerintah tidak mengakui keberadaan PII. Hal ini membuat ruang gerak PII semakin sempit dimana PII bergerak secara sembunyi-sembunyi dalam upaya pengkaderan serta dakwah. Untuk mengatasi kondisi ini BPII lebih bersifat pengemanan dalam menjaga misi dan eksistensi PII. Peran BPII yang paling utama saat itu adalah mengamankan misi dan eksistensi organisasi PII, hingga pada tahun 1997 PII memutuskan untuk menerima azas tunggal. BPII sebagai organisasi dinamis yang mana keberadaannya menyesuaikan zaman yang berkembang. Semenjak kebangkitan dan berjalannya BPII dari masa ke masa, BPII telah berhasil menjadi benteng perjuangan kader-kader PII dalam menjaga misi serta eksistensi PII.
BPII telah mencatatkan perjuangannya dalam lembaran-lembaran sejarah yang tak akan terulang kembali. Kini pejalanan 70 tahun BPII menjadi saksi bahwa sejarah panjang sudah terlalui dengan berbagai halangan serta rintangannya. Tujuan BPII untuk membentuk kader-kader yang militan yang memiliki karakter cermat, cekatan dan efektif dan Berfungsi mengamankan misi dan eksistensi PII menuju perubahan sosial dan budaya dalam masyarakat, yang berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam akan selalu mengiringi setiap lembaran sejarah baru kedepan.
Selamat Hari Lahir Brigade PII ke 70 tandang ke gelanggang walau seorang. Istiqomah dan konskuen mengawal generasi ummat dan bangsa untuk melahirkan generasi Islam Integratif pada nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. BPII akan siap sedia menjadi garda terdepan dalam membela agama, bangsa dan negara. Seperti yang tertulis dalam ikrar seluruh kader-kader BPII “Biar aku hancur, biar binasa, asal agama Islam capai kemenangannya” sebuah kalimat yang sangat dalam maknanya.
*~ SELAMAT HARI LAHIR BRIGADE PII KE 70 ~*
Blog resmi Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Kabupaten Rembang, Jawa Tengah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lirik lagu PII : "Musafir Kelana"
Kau datang waktu gelap menyeluruh Saat musafir kehilangan arah Di tengah sahara terasing sesama
-
TABAH Daku kini tiada berarti Hidup di dalam derita Siang malam Dirundung malang Hidup didalam gemblengan
-
Mars PII (Pelajar Islam Indonesia) Pelajar Islam siaplah sedia Majulah ke muka Agama kita kembangkan dengan seksama
No comments:
Post a Comment